NEWS Watang Sawitto- Di tengah padatnya kota-kota besar seperti London, Manchester, dan Liverpool, nama Kingston upon Hull atau lebih dikenal sebagai Hull seringkali luput dari perhatian. Padahal, kota ini menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan semangat inovasi yang membuatnya pantas disebut sebagai salah satu kota paling unik di Inggris. Terletak di wilayah Yorkshire dan Humber, Hull adalah kota pelabuhan yang telah memainkan peran penting dalam sejarah Inggris selama berabad-abad.

Baca Juga : Perang Saudara Amerika: Saat Bangsa Terpecah karena Perbudakan
Asal-Usul dan Sejarah Kota Hull
Hull pertama kali dikenal dalam catatan sejarah pada abad ke-12 sebagai sebuah desa kecil bernama Wyke on Hull. Namun, pada tahun 1299, Raja Edward I memberi kota ini status resmi sebagai Kingston upon Hull, yang berarti “Kota Raja di Sungai Hull”. Letaknya yang strategis di pertemuan antara Sungai Hull dan Sungai Humber menjadikan kota ini pelabuhan penting sejak zaman dahulu.
Selama berabad-abad, Hull berkembang pesat sebagai pusat perdagangan, terutama untuk wol, ikan, dan barang-barang dari Eropa. Di era Revolusi Industri, Hull menjadi kota yang dinamis dan makmur, dengan infrastruktur pelabuhan dan jaringan rel kereta api yang modern pada masanya. Kota ini juga menjadi pusat pergerakan sosial dan reformasi, termasuk keterlibatan penting dalam gerakan penghapusan perbudakan oleh tokoh asal Hull, William Wilberforce.
William Wilberforce: Tokoh Besar dari Hull
Nama William Wilberforce sangat melekat dengan identitas Hull. Ia lahir di kota ini pada tahun 1759 dan menjadi tokoh penting dalam perjuangan penghapusan perbudakan di Inggris. Perannya sebagai anggota parlemen dan aktivis kemanusiaan menjadikan Hull sebagai kota dengan warisan moral yang kuat.
Untuk menghormatinya, kota Hull membangun Wilberforce House, sebuah museum yang terletak di rumah masa kecilnya. Museum ini bukan hanya menyajikan sejarah hidup Wilberforce, tapi juga menjadi pusat edukasi tentang perbudakan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial.
Pusat Budaya dan Pendidikan
Meskipun dikenal sebagai kota industri dan pelabuhan, Hull juga kaya akan budaya. Pada tahun 2017, Hull dianugerahi gelar sebagai UK City of Culture, sebuah penghargaan prestisius yang diberikan setiap empat tahun sekali kepada kota yang menunjukkan potensi besar dalam bidang seni dan budaya. Tahun tersebut menjadi momen kebangkitan besar bagi Hull, dengan berbagai festival seni, pertunjukan musik, pameran, dan pertunjukan teater yang menarik perhatian nasional maupun internasional.
Salah satu tempat budaya yang paling terkenal di Hul adalah Ferens Art Gallery, yang menyimpan koleksi seni dari era Renaissance hingga kontemporer. Ada juga Hull Truck Theatre, tempat berlangsungnya pertunjukan teater inovatif dan independen.
Di bidang pendidikan, Hul memiliki University of Hul, sebuah universitas yang telah berdiri sejak 1927 dan dikenal karena kualitas pendidikannya, terutama dalam bidang sastra, sains, dan studi kemanusiaan.
Kehidupan Modern dan Infrastruktur Kota
Saat ini, Hul adalah kota yang terus berbenah dan bertransformasi. Pemerintah lokal giat membangun infrastruktur modern, mulai dari revitalisasi pusat kota, pengembangan kawasan wisata, hingga perbaikan transportasi umum. Salah satu ikon modern kota ini adalah The Deep, sebuah akuarium futuristik yang terletak di tepi Sungai Humber dan menjadi daya tarik wisata utama.
Hul juga memiliki sistem transportasi yang baik, termasuk jaringan bus, stasiun kereta, serta pelabuhan feri yang menghubungkan Inggris dengan negara-negara Eropa. Meskipun tidak sepadat kota metropolitan lainnya, Hul tetap menawarkan suasana perkotaan yang hidup namun nyaman, cocok untuk keluarga, pelajar, maupun wisatawan.
Kuliner dan Gaya Hidup Lokal
Gaya hidup di Hul mencerminkan karakter masyarakat Yorkshire yang ramah, terbuka, dan bangga akan kotanya. Pasar-pasar tradisional seperti Trinity Market dan Humber Street Market menyajikan beragam makanan lokal, mulai dari makanan laut segar, roti tradisional, hingga makanan internasional. Jangan lewatkan untuk mencicipi Hul Pattie, makanan khas kota ini yang berupa campuran kentang tumbuk dan rempah-rempah yang digoreng renyah.
Kawasan Old Town di Hul juga menawarkan suasana klasik dengan bangunan tua yang dipertahankan keasliannya. Kafe-kafe independen, galeri seni kecil, dan bar dengan musik live membuat kawasan ini hidup sepanjang hari.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Seperti banyak kota di Inggris, Hul juga menghadapi tantangan dalam hal ekonomi dan pengangguran, terutama pasca Brexit dan pandemi COVID-19. Namun, dengan semangat komunitas yang kuat dan dukungan dari pemerintah pusat, Hul terus membangun harapan baru melalui investasi di sektor kreatif, pendidikan, dan teknologi.
Banyak anak muda Hul kini aktif di berbagai bidang kewirausahaan sosial, inovasi digital, dan proyek seni komunitas. Ini menunjukkan bahwa kota ini bukan hanya kaya akan masa lalu, tetapi juga optimis terhadap masa depan.
Penutup
Hul adalah contoh nyata bagaimana sebuah kota dengan sejarah panjang dan beragam tantangan dapat bangkit dan menunjukkan jati dirinya. Dari pelabuhan bersejarah hingga pusat budaya modern, dari perjuangan melawan perbudakan hingga festival seni kontemporer — Hul adalah kota yang layak dikunjungi, dikenali, dan dihargai.