
Penemuan Kandungan Mikroplastik
Sejumlah riset internasional menemukan bahwa mikroplastik dapat larut ke dalam minuman panas ketika diseduh menggunakan kantong teh berbahan plastik atau gelas sekali pakai yang dilapisi polimer. Proses pemanasan air hingga 90–100°C mempercepat pelepasan partikel plastik berukuran sangat kecil ke dalam minuman.
Kopi panas yang disajikan dengan gelas plastik sekali pakai juga tidak lepas dari masalah ini. Lapisan tipis plastik pada gelas bisa terurai ketika terkena panas, menghasilkan ribuan partikel mikroplastik dalam setiap gelas minuman.
Dampak Mikroplastik bagi Kesehatan
Paparan mikroplastik di dalam tubuh manusia masih terus diteliti. Namun, sejumlah studi awal menunjukkan partikel ini berpotensi menyebabkan iritasi jaringan, gangguan hormonal, hingga peradangan sistem pencernaan. Jika terakumulasi dalam jangka panjang, risiko terhadap organ vital bisa meningkat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa mikroplastik merupakan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat global dan perlu diwaspadai terutama dari konsumsi harian.
Cara Mengurangi Paparan Mikroplastik
- Gunakan cangkir keramik atau gelas kaca untuk menyajikan kopi dan teh panas.
- Pilih teh daun alami dibandingkan kantong teh berbahan plastik.
- Hindari gelas plastik sekali pakai, terutama untuk minuman panas.
- Biasakan membawa tumbler stainless steel atau botol kaca saat bepergian.
- Kurangi konsumsi makanan dan minuman dalam kemasan plastik.
Kesimpulan
Kopi dan teh panas memang nikmat, tetapi cara penyajiannya bisa memengaruhi kadar mikroplastik yang masuk ke tubuh. Dengan langkah sederhana seperti beralih ke wadah non-plastik, kita bisa tetap menikmati minuman favorit sambil melindungi kesehatan jangka panjang.
Pranala Luar
Kategori: Gaya Hidup, Kesehatan, Lingkungan
Tag: Kopi, Teh, Mikroplastik, Kesehatan, Minuman Panas



