
Suasana haru menyelimuti SD Negeri Paya Baro di Aceh Timur setelah pemerintah daerah mengumumkan rencana penutupan sekolah karena jumlah murid yang semakin sedikit. Seorang siswi bahkan tak kuasa menahan tangis di kelas saat mendengar kabar tersebut.
Latar Belakang Penutupan
SD Paya Baro hanya memiliki belasan murid aktif. Menurut Dinas Pendidikan, penggabungan sekolah dianggap sebagai solusi efisiensi anggaran sekaligus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggabungkan siswa ke sekolah yang lebih besar dan memiliki fasilitas lebih lengkap.
Suasana di Sekolah
Guru dan orang tua murid mengaku sedih atas keputusan ini. “Sekolah ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga bagian dari sejarah kampung kami,” ujar salah satu wali murid. Banyak siswa merasa kehilangan karena sudah terbiasa dengan lingkungan sekolah yang dekat dari rumah mereka.
Reaksi Masyarakat
Masyarakat setempat meminta pemerintah mempertimbangkan kembali penutupan. Mereka menilai jarak ke sekolah terdekat cukup jauh, sehingga dikhawatirkan akan mengurangi semangat belajar anak-anak, terutama di daerah pedesaan dengan akses transportasi terbatas.
Upaya Penyelesaian
Pemerintah daerah berjanji akan mencari solusi terbaik, termasuk menyediakan transportasi gratis atau fasilitas penunjang lain bagi siswa yang terdampak. Namun, bagi para murid SD Paya Baro, kabar penutupan tetap menjadi pukulan berat yang membuat mereka sulit menahan air mata.
Lihat Juga di Wikipedia
Kategori
- Pendidikan Indonesia
- Berita Aceh
- Sekolah dasar
- Isu sosial pendidikan
- Berita nasional



